
Ini menjadi ironi sekali, karena dalam tahun 2009 ini ada 12 prioritas Rancangan qanun yang seharusnya diselesaikan oleh anggota DPRA, namun tidak satupun selesai dibahas dan disahkan menjadi qanun. Sementara masa jaba

Suara mereka yang lantang saat melakukan kampanye saat pemilihan, namun kemudian suara itu berubah menjadi "diam-diam, kala mereka telah mendapatkan kenikmatan dan empuknya kursi di dewan.
Ironisnya lagi, sangat jarang kita mendengar Anggota dewan yang masuk ke kampung dan daerah-daerah pendalaman untuk mendengar dan melihat kondisi rakyat yang telah memilihnya. tidak pernah ada suara dewan tentang macetnya PDAM, jalan2 yang berlumpur, sampah yang tidak terurus dan menebar bau busuk, drainage yang tidak terdesign dengan bagus dan layak, anak-anak dipedalaman yang mengalami busung lapar, pendidikan yang semakin mahal, pelayanan publik yang tidak merakyat, dsb.
Anggota Dewan memang wakil rakyat tapi hati nurani mereka sangat sedikit yang merakyat.Wallahu'alam.
0 Comments for "DPR Aceh tak Merakyat"
Post a Comment